MAHALNYA KASIH SAYANG ALLAH
Oleh. Akhmad Hasan
Saleh
Setiap
manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin disayang dan dicintai. Cara manusia
memberikan kasih sayang bermacam-macam dan tentunya dengan cara yang enak dan
menyenangkan hati orang yang membutuhkan kasih sayang (cinta) – itulah manusia.
Namun,
berbeda dengan sang Kholiq (Pencipta) yang memiliki cara tersendiri
untuk memberikan kasih sayang (mencintai) seorang hamba yaitu dengan memberikan
ujian dan cobaan pada makhluk yang paling disayangnya. Ujian adalah titik awal
manusia untuk menentukan tingkat keimanannya, apakah naik atau turun. Ketika
“gerutu” yang keluar dari lisan manusia dan ketidakikhlasan menerima ujian,
maka pada saat itu keimanan seseorang turun. Namun, ketika dzikir dan sadar akan
ujian sepenuhnya dari Allah dan semuanya kembali pada Allah, maka dalam kondisi
tersebut keimanan seseorang naik/meningkat. Ujian yang akan diterima manusia
dalam kehidupan ini pasti adanya. Baik
itu berupa ketakutan, kekhawatiran, kelaparan kemiskinan, kematian, dan
sebagainya. Ujian yang akan diterima oleh manusia melalui beberapa jalan yaitu
ada yang di uji dengan jabatan, popularitas, anak, suami, saudara, fisik dan
sebagainya.
Jabatan dan pangkat pada dasarnya adalah ujian yang Allah
berikan bukan sebuah kesuksesan yang harus dirayakan secara berlebihan. Karena, bisa jadi dengan ujian tersebut manusia kemudian
menghancurkan dirinya sendiri. Ketika tidak mau bersyukur (lupa), maka manusia
akan jatuh kelubang kekufuran. Kesuksesan dan kenikmatan yang di peroleh
manusia pantas untuk disyukuri sebagai bukti bahwa manusia masih dikendalikan
oleh Allah. Allah memaklumkan manusia atas ketidaksyukurannya kepada-Nya, ”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. Syukur tidak hanya sekedar lisan dengan ucapan
Alhamdulillah, namun harus ditunjukkan dengan keyakinan dan sikap/perbuatan,
itulah sejatinya syukur itu. Setiap yang Allah berikan akan menjadi nikmat bagi
manusia, walaupun orang lain menganggapnya tidak enak sekalipun, tapi bagi
mereka yang ahli hikmah bahwa ketidakenakan tersebut juga merupakan nikmat dari
Allah. Sehingga mereka setiap saat penuh dengan syukur. Karena dibalik syukur
tersebut ada sebuah huudan (petunjuk) dari Allah yaitu firmaNya, ”yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan
menunjukinya kepada jalan yang lurus”. (QS An Nahl;121).
Ujian yang Allah berikan pada manusia – sadar atau tidak
sadar sebenarnya Allah menunjukkan kasih sayangNya (cintaNya) pada manusia. Namun
dengan ujian dan cobaan yang diberikanNya – manusia menganggap itu adalah suatu
bentuk ketidaksayangan Allah pada dirinya.
”.............boleh Jadi kamu
membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, Padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah; 216)
Allah memberikan suatu apapun pada manusia selalu
memberikan manfaat dan tidak pernah sia-sia, jika difikirkan atau disyukuri
oleh manusia. Ketika manusia mampu berfikir akan ketetapan yang Allah berikan,
sesungguhnya manusia sampai pada tingkatan ulul albab. Yang dimaksud ulul
albab yaitu:
”(yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka
peliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran; 191)
Setiap ujian itu sebenarnya adalah bentuk kasih sayang
Allah pada manusia. Begitu mahalnya kasih sayang itu, sehingga perlu sebuah
pengorbanan untuk mendapatkan perhatian Allah. Sebagaimana dalam QS. Al An’am;
165
”Dan Dia lah yang menjadikan kamu
penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian
(yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya
kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al
Anbiyaa’; 35)
Setiap cinta atau kasih sayang perlu sebuah ujian untuk
mengetahui sejauhmana perasaan cinta yang diberikannya, apakah hanya sekedar
lisan atau sudah meresap dalam hati. Rasulullah dalam sabdanya ”Sesungguhnya
jika Allah SWT (akan mencintai sekelompok kaum, maka diujilah mereka. Maka
barang siapa rela (menerimanya) maka baginya adalah kerelaan (Allah SWT), dan
barang siapa murka maka baginya adalah kemurkaan dari Allah SWT.”(HR.
Tirmidzi).
Untuk menghadapi setiap
ujian, cobaan yang Allah tetapkan bagi manusia telah diberikan sebuah solusi
untuk menjawabnya yaitu dengan perkataan yang baik, sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al Baqarah; 155-156:
“Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun (Sesungguhnya Kami adalah milik
Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali).”
Kalimat innalillahi……… ini dinamakan kalimat istirjaa
(pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa
marabahaya baik besar maupun kecil. Dengan sikap sabar dan ikhlas, maka manusia
akan mendapatkan rahmat dan keberkahan hidup dari Allah, sebagaimana lanjutan
ayat Al Baqarah; 157,
”Mereka Itulah yang mendapat
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Oleh karena itu, sebagai manusia yang mengaku beriman
pada Allah akan selalu menjaga dirinya untuk selalu ikhlas, sabar dan ridho
terhadap keputusan dan ketetapan yang Allah berikan pada manusia. Semoga Allah
memberikan kekuatan pada kita semua untuk istiqomah dalam ikhlas, sabar dan
keridhoanAllah. Inilah sikap para nabi, rasul dan sahabat Rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar